Editor : Official SMAN 1 Mataram
Jum’at, 29 Juli 2022

Mataram (SMANSAMTR) – SMA Negeri 1 Mataram (Smansa) pagi ini kembali melangsungkan kegiatan rutin Imtaq Jum’at bertempat di Musalla Al-Muhsinin Smansa, yang diisi oleh Dr. TGH. Abdul Fatah, MA. (29/07)

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala SMA Negeri 1 Mataram, Kun Andrasto, S.Pd., Bapak/Ibu Wakasek semua bidang, Staf Tata Usaha, Bapak/Ibu Guru, dan seluruh Siswa Smansa.

Dalam pengantarnya, Kun menjelaskan makna yang terkandung dalam Visi SMA Negeri 1 Mataram, yakni “Mencetak pribadi berakhlak mulia yang unggul dalam prestasi dan berwawasan lingkungan”.

Dalam visi tersebut, secara tersirat dijelaskan bahwa Smansa ingin mencetak generasi yang berkepribadian baik, salah satunya jujur, terutama dalam hal sholat berjamaah. Dalam setiap sambutan atau pengantarnya, Kun memang selalu menekankan bahwa siswa Smansa harus mengikuti sholat berjamaah dan di awal waktu.

“Dalam kesempatan ini saya sampaikan, ketika ada anak yang tidak mau diajak sholat berjamaah, jika ditanya jawabannya sudah, padahal belum, berarti belum jujur. Maka dari itu saya berpesan, kejujuran itu harus ditekankan, kedisiplinan harus kita tegakkan, terutama menggunakan waktu”. Tegasnya.

Selanjutnya, Dr. TGH. Abdul Fatah, MA membuka ceramah dengan menyampaikan 4 (empat) ucapan (amalan) ringan yang dicintai oleh Allah SWT yakni mengucapkan Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahaillallah, Wallahuakbar.

“Kalau kita mau mendapatkan syafaat dari baginda rasululah, maka kita dianjurkan untuk banyak-banyak membaca sholawat terutama di hari Jum’at ini,” pesannya.

Selanjutnya, tema yang diangkat pada imtaq kali ini adalah kiat sukses belajar menurut Imam Syafi’i.

TGH. Abdul Fatah menjelaskan bahwa jika kita ingin sukses dalam hal belajar, maka belajarlah dari Imam Syafi’i, yaitu dengan menerapkan 4 kiat sukses berikut.

  1. Suka menyendiri untuk belajar.
  2. Sedikit makan. Imam Syafi’i selama 10 tahun diriwayatkan hanya makan kurma saja.
  3. Tidak bergaul dengan orang-orang yang kurang berakal. Hal ini untuk menghindari adanya pembicaraan atau sesuatu yang kurang bermanfaat.
  4. Agar ilmu bermanfaat, hindari belajar kepada orang yang berilmu namun memiliki sikap objektif (sulit mengakui bahwa dirinya salah) dan tidak memiliki adab dalam tutur kata.

Tak terasa satu jam lebih telah berlalu, materi yang disampaikan TGH. Abdul Fatah begitu ringan dan mudah dimengerti. Hingga sampai pada akhir acara, TGH. Abdul Fatah memimpin doa bersama sebagai penutup imtaq rutin keluarga besar Smansa pada pagi hari ini. (Tim Humas Smansa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *