Editor : Official SMAN 1 Mataram
Rabu, 8 Juni 2022
Mataram (SMANSAMTR) – Kegiatan uji coba instrumen akademik diselenggarakan di SMA Negeri 1 Mataram selama 3 (tiga) hari yakni dari tanggal 8 s.d. 10 Maret 2022.
“Pelaksanaan uji coba instrumen akademik ini diikuti oleh sembilan puluh orang siswa dari tiga kelas yang berbeda,” ungkap Kun Andrasto, S. Pd. selaku penanggung jawab.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguji validitas dan reliabilitas soal yang nantinya akan dimasukkan ke dalam bank soal untuk diujikan dalam Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Asesmen ini terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu Asesmen Kompetisi Minimum (AKM), Survey Karakter (SK), dan Survey Lingkungan Belajar.
Proses uji coba instrumen AKM yang dilaksanakan di Laboratorium Komputer Smansa berjalan aman, tertib, dan lancar. Uji coba dalam satu hari hanya terdiri dari satu kelas, dilaksanakan dalam dua sesi, dan masing-masing sesi terdiri dari lima belas siswa.
Pelaksanaan uji coba AKM terdiri dari 2 (dua) sesi, sesi pertama dimulai pukul 07.30 s.d. 09.00 Wita dan sesi kedua dimulai pukul 09.15 s.d. 10.45 Wita. Sekolah telah menyiapkan ruang laboratorium komputer yang siap pakai dan fasilitas yang memadai.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya yakni siswa kelas X MIPA 5, X MIPA 6, dan X IPS 1, Kepala sekolah Kun Andrasto, S.Pd., sebagai penanggung jawab, didampingi pula oleh Ahmad Busyairi sebagai proktor, Rusdan M.Kom sebagai teknisi, dan pengawas yang diambil dari luar SMAN 1 Mataram.
Soal-soal AKM meliputi 5 jenis soal yakni pilihan ganda sederhana, menjodohkan, isian singkat, hingga isian uraian. Soal-soal AKM termasuk memiliki tingkat kesulitan yang tinggi atau dikenal dengan soal HOTS (High Order Thinking Skill), cukup membutuhkan konsentrasi dan menimbulkan kesan tersendiri bagi siswa.
“Menurut saya soal-soal tersebut bermanfaat untuk melatih kemampuan analisis kita karena banyak soal yang mengharuskan kita untuk menganalisis data. Sisanya soal hitungan tentang harga yang menurut saya juga berguna bagi kehidupan, seperti soal membandingkan total harga item di toko A dan toko B,” ungkap Natalia Tantowi siswa kelas X MIPA 5.
“Dari Uji Coba ini, kita dapat mengetahui beberapa hal pentingnya meningkatkan semangat dan kesadaran diri dalam belajar dan mereview pembelajaran meski materinya telah selesai. Memperbanyak literasi sangat penting agar lebih peka terhadap penggunaan diksi dalam pernyataan soal,” ungkap Rifdah.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Burhanudin, S.Pd., menyampaikan bahwa, “Tujuan AKM lebih mengarah kepada perbaikan sekolah. Hasilnya bukan secara individu anak, melainkan rekapan dari semua hasil yang diperoleh oleh siswa tersebut. AKM ini perlu dilakukan karena dari hasil AKM kita dapat melakukan pembenahan.”
Program ini menjadi tantangan baru bagi Sekolah, Guru, TU, dan Siswa. Namun tujuannya sungguh luar biasa yaitu membentuk siswa sebagai generasi yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang maksimal.
Semoga program ini membawa angin segar terhadap perubahan atau transformasi dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi unggul “Generasi Profil Pelajar Pancasila.” (Tim Humas).