Editor : Official SMAN 1 Mataram
Jum’at, 29 April 2022

Mataram (SMANSAMTR) – Kegiatan Imtaq bagi guru dan keluarga besar Smansa yang dicanangkan Kepala SMAN 1 Mataram Kun Andrasto, S. Pd. berjalan teratur setiap minggu. Jum’at pagi di akhir Ramadhan, tepatnya pukul 09.30 wita, keluarga besar Smansa kembali melanjutkan kegiatan pengajian rutin di bulan Ramadhan bertempat di Musala Al-Muhsinin Smansa Mataram. (29/04)

Pengajian pagi ini diisi oleh Habib Hassan Al-Idrus dengan mengusung tema terkait “Fadilah Membaca Al-Quran”. Tujuan membahas tema ini agar semangat kita dalam membaca Al-Quran di bulan suci Ramadhan semakin meningkat pesat.

Sebagai pembuka, Habib menjelaskan bagaimana pentingnya umat muslim untuk membaca Al-quran. Tanpa kita membaca Al-quran berarti tidak ada ciri-ciri umat Nabi Muhammad SAW pada diri umat muslim, maka bacalah walaupun terbata-taba, karena Al-quran akan menjadi syafaat bagi pembacanya.

“Orang yang membaca terbata-bata kata Rasul, Ia mendapatkan dua pahala. Terjadilah matematika Al-Quran di sini, yaitu setip huruf diganjar sepuluh (10) dan bagi yang terbata-bata dikali dua (2), karena ia mau membaca, dan karena capeknya dia membaca Al-quran serta semangat mau belajar,” jelasnya.

Habib juga menceritakan bagaimana pedihnya neraka yang bahan bakarnya berasal dari manusia. Maka jangan sampai kita sebagai umat manusia lalai dan lupa dalam menjalankan kewajiban. Baik sholat dan membaca Al-quran memiliki keutamaan yang luar biasa.

Habib kemudian melanjutkan kisah tentang seorang ibu yang istiqomah dalam ibadahnya dan senantiasa memaksa anaknya untuk selalu melakukan ibadah meskipun dinilai cerewet.

“Saat ibunya cegukan, anaknya terus menangis di sampingnya, lalu turun ribuan Malaikat. Ibu ini tidak melihat lagi anaknya, hanya melihat Malaikat, apa kata malaikat, Ibu tidak perlu khawatir, tidak perlu bersedih, kami datang untuk mengabarkan engkau seorang ahli surga,” tutur Habib dengan penuh haru.

Lihat, belum wafat sudah dapat kabar masuk surga, belum dimakamkan sudah dapat kabar masuk surga, belum dihisab sudah dapat kabar masuk surga, belum lewat shiratol mustaqin sudah dapat kabar masuk surga, belum di mizan sudah dapat kabar masuk surga, dan belum bertemu malaikat Mungkar Nangkir sudah dapat kabar masuk surga. Maka dia terseyum begitu Ia wafat.

“Dua syarat sudah dipenuhi oleh Almarhumah, yang pertama mengaku Tuhannya yaitu Allah SWT. Dua istiqomah dalam melakukan ibadah. Ketika orang istiqomah maka akan dibayar surga yang satu kavlingan dengan Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT, MasyaAllah,”. ungkapnya.

Hikmah yang didapatkan dari cerita di atas adalah bagaimana seorang muslim ketika ia istiqomah dalam melakukan ibadah maka Allah lipat gandakan kebaikan untuknya, Allah wafatkan Ia dalam keadan husnul khotimah, dan Allah janjikan taman-taman surga untuk umatnya yang bertakwa.

Tak terasa satu setengah jam telah berlalu, kajian yang disampaikan Habib begitu menyentuh di qalbu, ringan, dan mudah dimengerti. Antusias yang sangat besar juga dapat dirasakan dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Bapak/Ibu guru. Hingga sampai pada akhir acara, pembacaan doa menutup pengajian keluarga besar Smansa pada siang hari ini. (Tim Humas dan JF Smansa).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *