Situasi kedatangan Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen RI, Bapak Jumeri, S.TP, M.Si. beserta rombongannya dan Bapak Kadis Dikbud Prov. NTB di lobby SMA Negeri 1 Mataram, yang disambut oleh Kepala SMA Negeri 1 Mataram, Kun Andrasto, S.Pd.

Kamis, 10 Juni 2021, pukul 10.30 WITA, SMA Negeri 1 Mataram menerima kunjungan kerja dari Bapak Jumeri, S.TP, M.Si., selaku Direktur Jenderal Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Republik Indonesia, yang didampingi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd. Kunjungan dari rombongan Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen RI ini, dilaksanakan setelah menyambangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang terletak tepat di samping gedung SMA Negeri 1 Mataram.

Kepala SMA Negeri 1 Mataram diapit oleh Bapak Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen RI (kiri) dan Bapak Kadis Dikbud Prov. NTB (kanan) beserta para jajarannya.

Setibanya di SMA Negeri 1 Mataram, rombongan Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen RI terlebih dahulu berkeliling melihat-lihat lingkungan sekolah. Kedatangan rombongan ini bertepatan dengan pelaksanaan PASBK (Penilaian Akhir Semester Berbasis Komputer), sehingga Bapak Dirjen dapat melihat langsung bagaimana pelaksanaan PASBK di SMA Negeri 1 Mataram.

Rombongan Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen RI dan Kadis Dikbud Prov. NTB saat melihat kondisi kantin SMA Negeri 1 Mataram.

Bertempat di Aula Rinjani SMA Negeri 1 Mataram, Jumeri menyampaikan apresiasi atas kondisi lingkungan SMA Negeri 1 Mataram yang bersih dan nyaman. Beliau meyakini bahwa SMA Negeri 1 Mataram merupakan sekolah yang berkualitas baik, karena tempat belajar yang terjaga kebersihannya akan membentuk mental peserta didik yang terbiasa hidup bersih dan sehat. Sehingga peserta didik tidak hanya mampu mengejar prestasi, tetapi juga memiliki karakter yang baik.

Berkaitan dengan prestasi dan karakter peserta didik, Jumeri menekankan kembali mengenai pelaksanaan Asesmen Nasional mendatang, yang tidak hanya mengukur kemampuan numerasi dan literasi peserta didik, tapi juga dapat melihat karakter peserta didik. Kemampuan numerasi, literasi, dan karakter peserta didik dapat dibentuk melalui proses belajar yang mereka alami, sehingga survei yang akan dilaksanakan melalui Asesmen Nasional tersebut akan menunjukkan seperti apa proses belajar yang dialami peserta didik di kelas. Beliau juga memotivasi guru untuk terus melaksanakan tugas mengajar sebaik mungkin, sehingga seluruh peserta didik benar-benar mengalami proses belajar di kelas. Menurut Beliau, proses belajar dapat terjadi tanpa ruang yang hebat, tapi guru-guru yang siap. Oleh karena itu, beliau mengharapkan kiprah guru di SMA Negeri 1 Mataram untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

Bapak Jumeri, S.TP, M.Si., selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Republik Indonesia.

Selain itu, Jumeri juga berharap guru dapat memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dengan pilihan jurusan dan kampus yang tepat, mereka dapat berkarir yang baik dengan penghasilan yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mereka, sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan di Indonesia.

Bapak Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen RI saat menyapa peserta didik SMA Negeri 1 Mataram di kelas.

Sebelum undur diri, Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen RI menanggapi salah satu pertanyaan mengenai adanya orang tua peserta didik yang menentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), sehingga usaha untuk meningkatkan prestasi peserta didik menjadi terhambat. Jumeri memaparkan bahwa secara keseluruhan, sekitar 70% orang tua setuju untuk melaksanakan PTM. Di sisi lain, terdapat sekitar 30% peserta didik yang dapat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan baik. Memang, menurut SKB Empat Menteri, orang tua peserta didik memiliki wewenang mutlak dalam perizinan untuk mengikuti PTM bagi putra/putrinya. Namun, PTM ini dianjurkan karena adanya kesenjangan yang relatif besar antara peserta didik yang mampu dengan peserta didik yang kurang mampu, dilihat dari ada tidaknya fasilitas penunjang PJJ, berupa perangkat, kuota internet/pulsa, dan lain-lain. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Jumeri mengingatkan guru untuk “teaching in the right level, not in the same level”, yang artinya, sebagai kunci utama keberlangsungan suatu pembelajaran, guru harus memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan situasi dan kemampuan peserta didik. Dengan perencanaan yang tepat oleh guru, ikut atau tidak mengikuti PTM, peserta didik pasti dapat merasakan pengalaman belajar yang sama.

Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Mataram menyimak pemaparan Bapak Dirjen PAUD Dikdas & Dikmen RI di Aula Rinjani dengan tetap menaati protokol kesehatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *